• Mengenal Penurunan Curah jantung dan Efek Buruk yang Ditimbulkannya
  • By : Admin
  • On Date : 09 Sep 2023
Mengenal Penurunan Curah jantung dan Efek Buruk yang Ditimbulkannya

Istilah curah jantung atau cardiac output memang cukup jarang terdengar, namun sebenarnya dapat menjadi gambaran kesehatan jantung seseorang. Faktanya, pada jantung manusia bisa mengalami penurunan curah jantung atau kenaikan.

Jantung yang mengalami penurunan curah jantung saja tidak langsung disebut tidak normal. Ada standar tersendiri yang umumnya dokter gunakan untuk mendiagnosa apakah curah jantung pasiennya masih normal atau sudah mengalami masalah.

Apa Sebenarnya Penurunan Curah Jantung? Begini Penjelasannya

penurunan curah jantung

Curah jantung adalah jumlah darah yang dikeluarkan oleh jantung dalam waktu satu menit. Penghitungan curah jantung berpatokan pada hasil perkalian antara jumlah detak jantung per menit dengan jumlah darah yang dikeluarkan oleh jantung dalam satu detakan. Untuk teknik pengukurannya sendiri ada beberapa cara, dan cara yang paling sering digunakan yaitu dengan pemeriksaan USG jantung atau ekokardiografi

Curah jantung tiap orang bisa berbeda-beda, termasuk antara orang dewasa dan anak-anak. Ada juga faktor lain yang menyebabkannya berbeda yaitu faktor usia dan kondisi kesehatan seseorang.

Umumnya, orang dewasa memiliki cardiac output sebanyak 5 liter saat istirahat. Hal ini berarti jantung manusia mampu memompa sebanyak 5 liter darah setiap satu menitnya.

Berbeda saat aktifitas fisik misalnya saat  berlari, seringkali cardiac output akan mengalami peningkatan. Peningkatannya bisa mencapai 3-4 kali lipat. Tidak perlu kaget, kondisi ini sangat normal terjadi karena pada saat itu jantung sedang memastikan tubuh mendapatkan pasokan darah sesuai kebutuhannya.

Bukan hanya saat aktivitas fisik, curah jantung juga akan meningkat selama masa kehamilan. Peningkatannya bahkan mencapai 30 – 50%, namun hal tersebut memang normal terjadi.

Gejala Penurunan Curah Jantung yang Patut Kamu Waspadai

gejala penurunan curah jantung

Pada beberapa kondisi, penurunan curah jantung memang sangat bisa terjadi. Jika masih dalam batas normal, tentu tidak masalah. Akan tetapi apabila sudah merasakan gejala-gejala seperti di bawah ini maka harus sesegera mungkin memeriksakannya ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

  • Tubuh menjadi lebih lemah sehingga tidak mampu menjalankan kegiatan fisik seperti berolahraga atau lainnya.
  • Mengalami kelelahan yang parah meski tidak sedang menjalankan banyak kegiatan pada waktu itu.
  • Munculnya bengkak di area kaki
  • Mengalami sesak napas meski sebelumnya tidak memiliki riwayat asma atau penyakit pernafasan lain.
  • Timbulnya mual hingga muntah yang sering terjadi
  • Perut membesar

Penyebab Penurunan Curah Jantung 

penyebab penurunan curah jantung

Ada beberapa faktor yang menyebabkan curah jantung mengalami penurunan. Sangat patut untuk mewaspadainya supaya tidak sampai memicu munculnya masalah berat. Ingin tahu apa saja itu? Penjelasannya sebagai berikut:

1. Perikarditis Konstriktif

Seorang yang dengan masalah perikarditis konstriktif akan mengalami kekakuan pada selaput pembungkus jantung. Alhasil, kemampuannya untuk memompa darah menjadi terganggu sehingga memicu penurunan curah jantung.

2. Stenosis Aorta

Bagi yang belum tahu Stenosis Aorta merupakan kondisi di mana pembuluh darah aorta mengalami penyempitan. Akhirnya timbul masalah berupa aliran darah dari jantung ke aorta menjadi berkurang, tergantung dari tingkat penyempitannya.

3. Atrial Fibrilasi

Gejala umum yang penderita atrial fibrilasi rasakan adalah jantung berdebar-debar tidak beraturan, pusing, lemas, sesak napas, dan nyeri dada.  Galanya biasanya berlangsung cukup lama, untuk itu perlu sesegera mungkin memeriksakannya ke dokter sebelum menjadi parah.

4. Serangan jantung

Pasti sudah banyak orang yang tidak asing dengan serangan jantung. Penyakit satu ini mampu membuat curah jantung menjadi menurun. Penyebabnya karena pada saat terjadi serangan jantung, aliran darah yang membawa nutrisi dan oksigen untuk kinerja jantung mengalami penurunan.

5. Tekanan darah tinggi

Seorang yang menderita tekanan darah tinggi lebih rentan mengalami penurunan curah jantung. Terjadilah peningkatan tekanan pada arteri karena jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah ke pembuluh arteri.

6. Lanjut Usia

Pada lansia, curah jantung akan menurun. Penyebabnya yaitu melemahnya kinerja jantung akibat faktor usia. Alhasil jantung tidak dapat memompa darah dengan jumlah seperti ketika muda dulu.

Cara Dokter Mendiagnosa

diagnosa penurunan curah jantung

Ada serangkaian pemeriksaan yang dokter lakukan untuk mendiagnosa apakah pasiennya mengalami penurunan curah jantung atau tidak. Pertama-tama, pemeriksaan dilakukan dengan menanyakan keluhannya dan melihat kondisi fisik pasien.

Pada beberapa kasus, pasien akan merasakan irama jantung tidak seperti biasanya. Apabila terdeteksi adanya tanda-tanda tersebut, pemeriksaan berlanjut pada tahap berikutnya yaitu pencatatan irama dan bunyi nafas, memeriksa tingkat kesadaran, dan memeriksa bunyi detak jantungnya.

Serangkaian pemeriksaan tersebut berfungsi untuk melihat seberapa pengaruh penurunan curah jantung. Sebab, kondisi tersebut memberikan pengaruh buruk termasuk memicu kecemasan, perubahan tingkat kesadaran, penurunan saturasi oksigen di vena serta arteri, dan lain sebagainya.

Pengobatan Penurunan Curah Jantung 

pengobatan penurunan curah jantung

Untuk mencegah masalah ini menjadi lebih parah, ada langkah-langkah yang diambil oleh pihak medis. Misalnya seperti berikut ini:

1. Memberikan Oksigen Tambahan

Pada pasien yang mengalami sesak nafas, pengobatan akan melibatkan pemasangan oksigen. Biasanya hal ini terjadi pada pasien gagal jantung yang detak jantungnya meningkat saat terjadi peningkatan kebutuhan oksigen.

2. Pemberian Obat Sesuai Keluhan Pasien

Pada penderita sakit jantung, obatnya berupa angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor, digoxin, dan beta-blocker seperti carvedilol. Selain memberikan obat-obatan, dokter juga akan melakukan terapi seperti vasodilator, antiaritmia, digitalis, diuretik, inhibitor enzim pengubah angiotensin, dan agen inotropik.

3. Terapi Detak Jantung

Apabila penyebab penurunan curah jantung karena gagal jantung, pasien perlu menjalankan serangkaian terapi untuk menormalkan detak jantungnya. Dengan terapi rutin, biasanya detak jantung akan kembali normal sehingga kapasitas fungsionalnya juga membaik.

4. Menerapkan Gaya Hidup Sehat

Gaya hidup yang kurang sehat merupakan faktor paling mempengaruhi kesehatan tubuh termasuk organ dalam. Penyakit jantung paling sering menyerang orang-orang yang sering minum-minuman beralkohol dan merokok secara berlebihan.

Selain menghilangkan kebiasaan merokok dan minum-minuman keras, pasien juga perlu mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang. Pastikan untuk menghindari makanan yang berbahaya untuk kesehatan jantung atau malah memicu munculnya penyakit kronis lain.

Kapan Harus ke Dokter?

Kunjungi dokter ahli untuk mengetahui bagaimana kondisi kesehatan jantungmu apakah masih normal atau mengalami penyakit kronis.

Apabila gejala semakin parah, jangan menunda untuk periksa ke dokter. Apalagi jika sudah merasakan sesak nafas, irama jantung tidak normal, sampai berpengaruh pada emosi serta kondisi mental.

Dengan menghubungi dokter sesegera mungkin, kesempatan untuk sembuh lebih besar. Sebab, setelah terdiagnosa, dokter akan memberikan saran perawatan baik dengan pemberian obat, terapi, atau operasi.

Mengenal lebih jauh perihal penurunan curah jantung akan meningkatkan kewaspadaan seseorang. Namun sebaiknya tidak self diagnosis karena sangat berbahaya. Langsung saja hubungi dokter terpercaya untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut.